SEPOTONG DUNIA EMHA - LATIEF S. NUGRAHA - SHIRA MEDIA

Sebagai seorang tokoh, Emha kini memiliki karisma dan otoritas dalam arena sosialnya sehingga disegani, dipatuhi, dan dituruti imbauan serta ajakannya. Atas dasar keilmuannya di berbagai bidang dan pergulatannya di arena sosial yang luas, ia dijadikan sebagai panutan pengikut bernama Jamaah Maiyah. Berangkat dari hal tersebut, sebuah kajian tentangnya mulai dari pergulatannya hingga capaian posisinya dalam arena sastra dan arena sosial di Indonesia sudah selayaknya untuk dikerjakan.

Tidak hanya persoalan di arena sastra atau seni budaya, tetapi juga persoalan agama, politik, dan persoalan-persoalan lain yang terjadi di Indonesia yang melibatkan dirinya perlu pula dikaji sehingga dimungkinkan akan menguatkan atau justru akan melemahkan posisi dan citra Emha yang sampai saat ini sangat kokoh.

“Ibarat petani, Emha berhasil melakukan ‘usaha’  bercocok tanam padi secara prima. Jenis yang ditanam benar-benar unggul, pembudidayaannya bagus, kualitas hasilnya bagus, berasnya setelah ditanak jadi nasi terasa enak dan memiliki citarasa khas, sehingga diam-diam orang lain memperhatikan dan menyukainya.”

— Iman Budhi Santosa