Subsidi ongkir minimal belanja 75 Ribu.
Masih Kosong
Data produk tidak ditemukan, coba gunakan kata kunci lain
atau klik SEARCH untuk menampilkan semua hasil pencarian (tidak hanya produk)
Mengapa mantiq amat penting untuk dipelajari? Ialah karena fungsinya sebagai ilmu alat.
Ketika ‘ilmu alat’ disebut, umumnya orang yang belajar ilmu-ilmu keislaman hari ini cenderung akan mengasosiasikannya dengan gramatika bahasa Arab, yakni nahwu (sintaksis) dan sharf (morfologi). Namun, khazanah klasik Islam menyebut mantiq sebagai ilmu alat juga. “Waba’du fal-manthiqu lil-janāni # nisbatuhu kan-naḥwi lil-lisāni”, demikian tulis Al-Akhdhari (w. 1575) dalam nazam As-Sullam al-Munawraq. “Mantiq bagi pikiran ialah seperti nahwu bagi bahasa.”
Lebih tegas lagi, di salah satu karyanya yang menjadi kitab babon dalam ushul fiqh, al-Mustashfā, al-Ghazali menyampaikan, “Man la yaḥīthu bih fala tsiqata bi’ulūmihi ashlan”. “Siapa tak menguasai mantiq, ilmunya tidak tepercaya.” Buku ini menghimpun catatan dari kajian terhadap Mi’yārul-‘Ilmi fil-Manthiq karya al-Ghazali dan ditambah dengan bacaan-bacaan lain untuk memperkaya. Sebagaimana tampak nanti setelah membaca buku ini, peran vital mantiq bahkan bukan saja terbatas pada fungsinya sebagai ilmu alat, melainkan juga pemberi dasar rasional bagi diktum-diktum akidah.
Ketebalan : | 222 |
Dimensi : | 14 x 20 cm |
Bahasa : | Indonesia |
Stock: | Tersedia |
Penerbit: | Ircisod |
Berat : | 300 gram |
Product Tags: |
Required fields are marked*
Rp.63,000 Rp.70,000