Subsidi ongkir minimal belanja 75 Ribu.
"Tulisan-tulisan yang terhimpun dalam buku ini diikat oleh satu benang merah yang sama: semunya mendedah tentang intelektual eksil. Mahmoud Darwish, penyair Palestina yang menjadi eksil “pengembara”, Adorno, pemikir Frankfurt yang menjadi eksil di Oxford, New York, Los Angels, Salman Rushdie, penulis India yang menjadi eksil di Inggris. Selain itu, Said juga berbicara tentang dirinya sendiri, karena bahkan ketika dia berbicara tentang para intelektual eksil itu, dia pada dasarnya juga sedang berbicara tentang dirinya. Maka tak mengherankan jika dia merasa kecewa terhadap Jean-Paul Sartre. Said diundang oleh Simone de Beauvoir dan Sartre ke seminar tentang perdamaian Timur Tengah yang diadakan di Paris, dia datang dengan penuh semangat, tetai kemudian kecewa karena Semione “meninggalkan tempat pertemuan begitu saja setelah berceloteh mengutarakan pandangannya yang tendensius tentang Islam dan wanita berhijab” dan Sartre hanya ikut berbicara setelah ‘dituntut’ olehnya, itu pun dengan... “paparan yang hambar dan teramat dangkal”. Satu esai panjang Said tentang Foucault juga dimuat dalam buku ini; suatu telaah yang sangat cemerlang dan cermat yang menyingkap basis-basis pemikiran Foucault sebagai seorang posmodernis. Bagi Said, arkeologi pengetahuan Foucault merupakan domain mental baru yang disebutnya sebagai “Imajinasi Intelektual”. Enam esai dalam buku ini menunjukkan dengan jitu bahwa Said adalah perpaduan unik dan langka antara intelektual yang dahsyat dan aktivis yang tajam."
Kategori : | Sosial Budaya |
Penyunting : | Edward Said |
Ketebalan : | 160 |
Dimensi : | 14 x 21 cm |
Bahasa : | Indonesia |
Stock: | Tersedia |
Penerbit: | Circa |
Berat : | 250 gram |
Product Tags: |
Required fields are marked*
Rp.55,250 Rp.65,000
Rp.55,250 Rp.65,000