The Will To Power; Kekuasaan Dan Hasrat Yang Melampaui Kemampuan Diri Manusia

"""Kehendak untuk berkuasa"" dan ""Kehendak untuk kebenaran"" adalah ide awal buku ini. Isinya menyangkut serangan terhadap Moralitas dan dukungan untuk kaum Aristokrat dan Penguasa. Nietzsche membawa zaman yang disebutnya dengan ""Nihilisme"" untuk membungkus semua ide-ide besarnya ini. Di buku ini Anda akan mengetahui mengapa ia memuji dan memuliakan tokoh-tokoh seperti: Napoleon, Schopenhauer, Wagner, Darwin, dan Stendhal. Juga alasan ia mengkritik Wagner, Schopenhauer, dan Darwin yang pernah dipujanya. Sedangkan perihal Nietzsche ""melawan"" Moralisme Kant dan Determinisme Spinoza tak mengejutkan bagi kita semua.

Selain menarik nama para penyair dan sastrawan kenamaan seperti Shakespeare, Byron, George Sand, dan Theophile Gautier dalam bahasannya, Nietzsche dalam karyanya ini juga membawa filsuf Hegel, Rosseau, Voltaire, Goethe, bahkan sepertinya ia hendak membawa seluruh filsuf di seluruh dunia dalam namanya. Nama dan keagungan seorang filsuf. Sebuah kritisi besar-besaran, atau malah upaya untuk berdamai seolah ia sudah mengetahui bahwa ""waktunya"" sudah sangat dekat.

Betapa banyak pesan-pesan terakhir Nietzsche dalam buku ini. Mungkin Anda harus mencari-cari. Tetapi Anda telah menemukan buku ini."